Seringkali orang bertengkar karena ada kesalah pahaman atau dalam bahasa kerenya misskomunikasi. kenapa terjadi misskomunikasi? karena ada berita yang belum diakui kebenaranya sudah di anggap sebagai fakta. padahal gossip atau issue yang berkembang di masyarakat belum tentu benar adanya. tetapi hal yang masih issue itu cepatnya bukan main bagaikan laju anak panah. ia akan menerobos ke bilik hatihingga mencerabut hati itu supaya merasakan kesakitan.
banyak orang merasa bangga dengan kemampuan lisanya (lidah)yang begitu fasih berbicara. bahkan tak sedikit orang yang belajar khusus agar memiliki kemampuan berbicara yang bagus. Lisan memang karunia Allah yang demikian besar. Dan ia harus selalu di syukuri dengan sebenar-benarnya. Caranya adalah dengan menggunakan lisan untuk berbicar yang baik atau diam. bukan dengan mengumbar pembicaraan samaunya sendiri.
orang yang banyak bicara dan tidak di imbangi dengan ilmu agama yang baik, akan banyak terjerumus kedalam kesalahan. Karena itu Allah dan Rasul-Nya memerintahkan kita agar tidak banyak bicara. Atau kalaupun harus berbicara maka harus berbicara yang baik.
Allah Ta'ala berfirman yang artinya : "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar."(Al-Ahzab: 70)
Lisan (lidah memang tak bertulang, sekali engkau gerakan sulit untuk kembali pada posisi semula. Demikian berbahayanya lisan, hinggal Allah dan Rasul-Nya mengingatkan kita agar berhati-hati dalam menggunakanya.
Dua orang yang berteman penuh keakraban bisa dipisahkan dengan lisan. seorang anak dan bapak yang saling menyayangi dan menghormati pun bisa dipisahkan oleh lisan. suami istri yang saling mencintai dan menyayangi bisa dipisahkan dengan cepat karena lisan. Bahkan darah seorang muslim dan mukmin yang suci serta bertaihud dapat bertumpah karena lisan. Sungguh betapa besar bahaya lisan.
Rasulullah bersabda: "Sesunguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kalimat yang dibenci oleh Allah yangdia tidak merenunginya (akibatnya), maka dia terjatuh dalam neraka jahannam." (Shahih, HR. Al-bukhari no. 6092)
muslim meriwayatkan sebuah hadits dalam kitab sahihnya no. 2581 dari Abu Hurairah Rasulullah bersabda "artinya : Tahukah kalian siapa orangyang bangkrut ? para sahabat pun menjawab. 'orang yang bangkrut adalah orang yang tidak memiliki uang dirham maupun harta benda.'
Beliau menimpali. 'Sesungguhnya orang yang bangkrut dikalangan uamtku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa dan zakat, akan tetapi, ia juga datang membawa dosa berupa perbuatan mencela, meunuduh, memakan harta, menumpahkan darah, dan memukul orang lain.
kelak kebaikan akan diberikan kepada orang terlazim. Apabila amalan kebaikanya sudah habis diberikan sementara belum selesai pembalasan tindak kezalimanya, maka diambillah dosa-dosa yang terzalimi itu, lalu diberikan kepadanya. Kemudian dia pun dicampakan kedalam neraka."
Memang lisan tidak bertulang. Apabila kliru menggerakanya akan menrcampakan kita dalam murka Allah yang berakhir dengan neraka-Nya. Lisan akan memberika ta'bir (mengungkapkan) tentang baik buruk pemiliknya.
banyak orang merasa bangga dengan kemampuan lisanya (lidah)yang begitu fasih berbicara. bahkan tak sedikit orang yang belajar khusus agar memiliki kemampuan berbicara yang bagus. Lisan memang karunia Allah yang demikian besar. Dan ia harus selalu di syukuri dengan sebenar-benarnya. Caranya adalah dengan menggunakan lisan untuk berbicar yang baik atau diam. bukan dengan mengumbar pembicaraan samaunya sendiri.
orang yang banyak bicara dan tidak di imbangi dengan ilmu agama yang baik, akan banyak terjerumus kedalam kesalahan. Karena itu Allah dan Rasul-Nya memerintahkan kita agar tidak banyak bicara. Atau kalaupun harus berbicara maka harus berbicara yang baik.
Allah Ta'ala berfirman yang artinya : "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar."(Al-Ahzab: 70)
Lisan (lidah memang tak bertulang, sekali engkau gerakan sulit untuk kembali pada posisi semula. Demikian berbahayanya lisan, hinggal Allah dan Rasul-Nya mengingatkan kita agar berhati-hati dalam menggunakanya.
Dua orang yang berteman penuh keakraban bisa dipisahkan dengan lisan. seorang anak dan bapak yang saling menyayangi dan menghormati pun bisa dipisahkan oleh lisan. suami istri yang saling mencintai dan menyayangi bisa dipisahkan dengan cepat karena lisan. Bahkan darah seorang muslim dan mukmin yang suci serta bertaihud dapat bertumpah karena lisan. Sungguh betapa besar bahaya lisan.
Rasulullah bersabda: "Sesunguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kalimat yang dibenci oleh Allah yangdia tidak merenunginya (akibatnya), maka dia terjatuh dalam neraka jahannam." (Shahih, HR. Al-bukhari no. 6092)
muslim meriwayatkan sebuah hadits dalam kitab sahihnya no. 2581 dari Abu Hurairah Rasulullah bersabda "artinya : Tahukah kalian siapa orangyang bangkrut ? para sahabat pun menjawab. 'orang yang bangkrut adalah orang yang tidak memiliki uang dirham maupun harta benda.'
Beliau menimpali. 'Sesungguhnya orang yang bangkrut dikalangan uamtku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa dan zakat, akan tetapi, ia juga datang membawa dosa berupa perbuatan mencela, meunuduh, memakan harta, menumpahkan darah, dan memukul orang lain.
kelak kebaikan akan diberikan kepada orang terlazim. Apabila amalan kebaikanya sudah habis diberikan sementara belum selesai pembalasan tindak kezalimanya, maka diambillah dosa-dosa yang terzalimi itu, lalu diberikan kepadanya. Kemudian dia pun dicampakan kedalam neraka."
Memang lisan tidak bertulang. Apabila kliru menggerakanya akan menrcampakan kita dalam murka Allah yang berakhir dengan neraka-Nya. Lisan akan memberika ta'bir (mengungkapkan) tentang baik buruk pemiliknya.